Profil PT. Pendidikan Abdi Negara

Bimbel Polri-TNI & Kedinasan ini didirikan oleh 2 purn. Jenderal dimana telah memiliki 500+ alumni berprestasi, centang biru asli di Instagram, diliput 10+ media nasional, media pemasaran Youtube 1,6 Juta Subscriber & melayani lebih dari 30+ kota di Indonesia


Program kami spesial untuk level basic, moderate, hingga advance. Jadi cocok untuk yang baru kelas 10 / 11 / 12 hingga yang pernah tes tapi mengalami kegagalan.

Lihat Selengkapnya
0896-6853-8522
Bimbel TNI Polri Terbaik

Kisah Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Agum Gumelar 


Halo para pembaca yang budiman. Selamat datang di website panara.id. Setelah sebelumnya pembaca mampir ke artikel kami yang berjudul Biografi Jenderal Soemitro kini Anda telah sampai di artikel yang tak kalah menarik dan solutifnya. Tak peduli sedikit atau banyak, informasi bagi Anda yang sedang mencari solusi terkait Kisah Jenderal Agum Gumelar pasti akan membantu untuk menemukan jalan keluar. Soal harga dan fee, tenang, karena kami menyediakan penawaran yang pastinya akan sulit untuk dilewatkan. Penasaran? Baik, tanpa basa-basi lagi langsung saja kita simak ulasannya dibawah!  


Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Agum Gumelar, M.Sc. (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 17 Desember 1945; umur 75 tahun) adalah mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong. Ia adalah lulusan tahun 1969 dari Akademi Militer Nasional Magelang. Dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada 17 Januari 2018. Agum dikenal sebagai salah satu Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang memiliki banyak pengalaman tempur. Agum yang merupakan anggota pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, pernah ikut serta dalam perlawanan terhadap Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku), atau yang juga dikenal sebagai Pasukan Gerilyawan Rakyat Sarawak (PGRS).


Selain itu, Agum juga pernah terjun langsung dalam Operasi Seroja di Timor-Timur sejak 1975. Dengan kemampuannya di medan perang, Agum sempat didapuk menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ke-13, periode Juli 1993 hingga Agustus 1994 dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI. 


Setelah itu pada 1996 hingga 1998, Agum dipercaya memegang komando teritorial menjadi Pangdam VII/Wirabuana dengan pangkat bintang dua, atau Mayor Jenderal (Mayjen) TNI. Sebelum pensiun, pangkat Agum naik satu tingkat menjadi Letjen TNI dan menjadi Gubernur Lembaha Ketahanan Nasional (Lemhanas).   Agum diberikan kenaikan pangkat menjadi Jenderal TNI Kehormatan (HOR), setelah menduduki sejumlah posisi menteri pada kabinet Presiden Aburrahman Wahid (Gus Dur).


Agum Gumelar terjun ke bidang politik ketika pada tahun 1999 ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Saat itu ia juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1999-2003. Lalu ia menjadi Menko Polkam dalam Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 2001 di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Di tahun yang sama, Agum kembali menjabat sebagai Menteri Perhubungan, kali ini di dalam Kabinet Gotong Royong.


Pada 2011, dia menjabat sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI. Sebelumnya Agum menjabat sebagai Ketua umum KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) pada tahun 2003 sampai 2007. Penunjukkan tersebut dilakukan oleh FIFA karena ada kisruh di dalam PSSI. Melihat semakin dalam permasalahan antara PSSI dan KPSI, dia mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menghindari statement yang bersifat memperkeruh suasana. Demi menyatukan kembali sepak bola nasional semua pihak harus menahan diri dan hindari pernyataan yang bersifat saling mengancam.


Itu tadi merupakan informasi mengenai Kisah Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Agum Gumelar yang dapat kami berikan untuk Anda. Semoga dapat memberikan tambahan wawasan bagi Anda dan terima kasih telah mampir di website kami. Untuk informasi bimbel TNI & POLRI kunjungi Panara Course. Sampai jumpah di artikel selanjutnya.

Program Best Seller!

Artikel Populer