Biografi Jendral TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A
Ciao, sobat pembaca! Kembali lagi di artikel website kami panara.id yang akan membahas mengenai Biografi Jendral Luhut Binsar Pandjaitan yang pastinya akan menambah wawasan kalian mengenai Jenderal TNI. Sebelumnya sudah ada pembahasan mengenai Kapolres dan Kapolresta Sumatera Utara. Terima kasih karena Anda telah mampir kesini. Usap layar ponsel Anda ke atas dan cari tahu.
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. (lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatra Utara, 28 September 1947; umur 73 tahun). Luhut juga dikenal sebagai prajurit tempur TNI Angkatan Darat. Pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, langsung menorehkan tinta emas saat meraih predikat lulusan terbaik AKABRI 1970 dan menyabet penghargaan Adhi Makayasa.Sebagian besar karier militer Luhut dihabiskan bersama Kopassus.
Karier Luhut dimulai saat menjadi Komandan Pleton (Danton) I/Grup 1 Para Komando Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang merupakan cikal bakal Kopassus, pada 1971. Bersama Kopassus, posisi terakhir Luhut adalah sebagai Komandan Pusat Pendudukan Pasukan Khusus (Danpusdikpassus) Grup 3 Sandi Yudha pada 1993. Luhut dijuluki menteri segala bidang, karena pernah menduduki jabatan di berbagai bidang berlainan meskipun berangkat dari militer.
Luhut mendapat promosi pangkat jenderal berbintang tiga saat ia dipercaya sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung. Kemudian ia menjabat menteri dan dianugerahi pangkat jenderal berbintang empat purnawirawan.
Ia juga menerima penghargaan Adimakayasa. Penghargaan itu merupakan penghargaan terhormat di Akademi Militer selepas pendidikan dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua, langsung bertugas di Kopassus. Di Kopassus, Luhut Panjaitan pernah menjabat menjadi Komandan Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Bandung. Sebagai asisten Operasi di Markas Kopassus serta Komandan pertama Detasemen 81 yang sekarang disebut Detasemen Penanggulangan Teror atau Gultor 81. Satuan detasemen yang sangat disegani dan secara khusus menangani masalah teroris saat itu.
Luhut membangun detasemen ini mulai dari nol, saat Panglima ABRI dijabat oleh Jenderal Benny Moerdan. Suami dari Devi boru Simatupang, ini juga pernah menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri di Bandung. Saat menjabat Komandan Korem di Madiun, dia meraih prestasi sebagai Komandan Korem terbaik.
Sementara karier politiknya, dia bergabung dengan Partai Golkar sebagai wakil Ketua Dewan pertimbangan mendampingi Akbar Tandjung, pimpinan Aburizal Bakrie. Pada Pilpres 2014, dia mengundurkan diri dari Golkar karena mendukung capres Joko Widodo. Sementara Golkar mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Presiden terpilih Joko Widodo akhirnya mengganjar Luhut Binsar Panjaitan dengan jabatan baru dan sebagai orang yang pertama kali yang menjabatnya, yakni sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI untuk periode 2014-2019. Ia menjadi orang penting di lingkaran Istana Presiden.
Nah, begitulah artikel tentang Biografi Jendral TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. Apakah Anda merasa artikel ini bermanfaat? Jika iya, mungkin jasa yang kami tawarkan juga akan bermanfaat untuk Anda. Tak hanya itu, kami juga memberikan pelayanan yang akan sangat menguntungkan Anda. Untuk informasi bimbel TNI & POLRI kunjungi Panara Course. Hubungi kami di kontak yang tersedia dan buktikan sendiri.