Profil & Biodata Hidup Try Sutrisno
Anda adalah orang yang menyukai sesuatu secara instan? Ingin segala sesuatunya selesai dengan cepat? Kalau begitu, inilah jawaban yang Anda cari selama ini. Karena website Panara Course milik kami menyediakan informasi menarik mengenai Try Sutrisno sebagai 10 Panglima TNI di Indonesia yang akan ulas secara tuntas dan cepat. Anda tidak perlu menyediakan banyak waktu untuk itu, karena kami paham waktu Anda sangat berharga bukan? Kalau begitu, tanpa perlu lama-lama lagi, ambil secangkir teh dan simak ulasan menarik dari kami!
Termasuk salah satu Wakil Presiden Indonesia yang berasal dari golongan Militer. Sebenarnya ada beberapa Wakil Presiden Indonesia yang memang memiliki latar belakang Militer. Hal ini tentu saja tidak aneh, karena pada masa kekuasaan Presiden Soeharto, Presiden Soeharto sendiri adalah seorang militer. Maka tak heran jika Presiden Soeharto sering memilih Wakil Presiden Indonesia dari kalangan Militer. Karena tentu saja kepercayaan dan keterikatan yang sama-sama dari kalangan militer ini akan memudahkan komunikasi antara Presiden dan Wakil Presiden.
Wakil Presiden RI (1993-1998) ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh. Putra terbaik bangsa ini bukanlah seorang yang haus jabatan (ambisius) yang mau menghalalkan segala cara untuk meraih jabatan tertentu. Pada tahun 1998 tugasnya sebagai Wapres berakhir, dan kemudian digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.
Tahun 1956, ia memulai karirnya di bidang militer bagian Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), Pengalaman Militer Try Sutrisno pertama adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan PRRI. Try Sutrisno sudah mengenal lebih dahulu di masa Operasi Pembebasan Irian Barat tahun 1962, ketika itu Mayor Jenderal Soeharto ditunjuk Presiden Soekarno menjadi Panglima.
Tahun 1974, Try terpilih menjadi ajudan Presiden Suharto di saat ini-lah karir suami dari Tuti Sutiawati yang dinikahinya 21 Januari 1961 itu meroket karir-nya. Pada tahun 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia akan menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Tak lama menjabat sebagai Wakasad, pada bulan Juni tahun 1986 atau sepuluh bulan sejak diangkat menjadi Wakasad, ia pun kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.
Selama menjadi Kasad, yang hanya sekitar satu setengah tahun, karena pada awal tahun 1988 ia dipromosikan menjadi Pangab menggantikan Jenderal TNI LB. Moerdani. Jenderal TNI Try Sutrisno akhirnya memimpin ABRI, sejak tahun 1988 hingga tahun 1993. Try menikah dengan Tuti Sutiawati, yang dikaruniai 7 orang anak, 4 putra dan 3 putri.
Bagaimana, para pembaca? Apakah Anda ingin mengikuti jejak Panglima TNI Pertama seperti Jendral TNI Try Sutrisno? Bila Anda masih memiliki keraguan, maka kami sarankan untuk konsultasikan terlebih dahulu kepada para profesional. Selamat mencoba, semoga beruntung. Terima kasih sudah mampir di panara.id sampai jumpa lain waktu!